Selamat Datang Bagi Para Pecinta, yang Bersedia Menumbuh-Suburkan Cinta Demi Kedamaian di Dunia Ini!

Kamis, Agustus 12, 2010

Rasulullah Saw. adalah Pengisi Pertama Mata Jernihnya



Judul buku : Ali bin Abi Thalib The Glorious
Penulis : Abdurrahman Asy Syarqawi
Penerbit: Sygma Publishing
Terbit : Cetakan I April 2010
Tebal : xvi + 504 hlm
Ukuran : 13,5 x 20,5 cm

Harga Buku : Rp85.000,00


Menjadi sahabat dari manusia mulia, Rasulullah Saw., adalah suatu kemuliaan pula, apalagi bisa menjadi orang terdekat sekaligus menantu Rasulullah. Adalah Ali bin Abi Thalib, sahabat sekaligus orang yang tidak pernah jauh dari sisi Rasulullah. Dia bagaikan bayi suci yang terus terjaga kesuciannya. Betapa tidak, sejak kecil dia telah akrab bergaul dan hidup bersama manusia mulia, Rasulullah saw., dan mendapat bimbingan ruhiyah langsung dari beliau. Ketika pertama kali membuka mata di dunia ini, sosok Rasulullah saw. telah begitu lekat dengan Ali, dialah pengisi pertama mata jernihnya. Hatinya pun tidak pernah dimasuki sesuatu selain Islam dan tidak pernah bersujud kepada selain Allah Swt. Karenanya, Ali menjadi sosok yang Allah Swt. muliakan wajahnya.

Tidak heran bila akhlak Islam menjelma utuh pada sosok ashabiqun al awwalun (orang yang pertama masuk Islam) dari kalangan kanak-kanak ini. Hasil nyata keberhasilan transformasi ilmu dari Rasulullah saw. telah menjadikan Ali sebagai pemuda yang pandai dan cerdas.

Ibnu Abbas menggambarkan sosok Ali sebagai berikut. “Ali memiliki empat karakteristik yang tidak ada pada orang lain. Dia orang pertama yang shalat bersama Rasulullah dalam setiap pertempuran. Dialah orang yang sabar bersama Rasulullah pada saat orang lain meninggalkannya. Dialah orang yang memandikan Rasulullah dan memasukkan jenazahnya ke dalam liang lahat (kuburan).”

Begitulah gambaran Ali bin Abi Thalib dalam buku Ali bin Abi Thalib The Glorious karya Abdurrahman Asy Syarqawi, penulis buku best seller Muhammad Al Hurriyah yang dalam versi Indonesia diterbitkan dengan judul Muhammad The Messenger terbitan Sygma Publishing.

Seperti halnya buku Muhammad The Messenger yang ditulis dengan gaya sastra yang kental, buku Ali bin Abi Thalib The Glorious pun sarat dengan gaya sastra khas Asy Syarqawi. Dalam prolognya Asy Syarqawi menulis kalau buku ini bukan buku sejarah ataupun riwayat hidup sesorang. Meski buku ini memang mengupas kehidupan seorang tokoh di masa lalu (sejarah), tetapi ketika kita membacanya akan berbeda dengan membaca sejarah pada umumnya yang berisi rentetan tahun dan kejadian, bukan pula sebuah buku biografi kehidupan seseorang dari lahir hingga wafatnya seperti biografi pada umumnya. Saat membaca buku ini kita akan merasa seperti membaca novel hingga membuat sosok Ali lebih membumi dan seolah hadir di hadapan kita. Karenanya, Asy Syarqawi disebut sebagai penulis sejarah dengan gaya novel.

Menyadari posisi Ali bin Abi Thalib yang memiliki nilai keagungan berbeda di kalangan sunni-syiah, penulis mencoba keluar dari pakem kedua golongan tersebut maupun golongan lain. Penulis pun membaca dan mempelajari berbagai sumber dari berbagai golongan dalam Islam, termasuk sunni-syiah yang memiliki perbedaan cukup tajam dalam memandang sosok Ali ini.

Inilah yang membuat buku ini layak dibaca oleh golongan mana pun, sunni, syiah, sufi, atau golongan lainnya. Buku ini juga cocok dibaca bagi kaum Muslim yang ingin mengenal lebih dekat sosok sahabat agung Ali bin Abi Thalib, yang oleh Rasulullah saw. disebut sebagai pintu ilmu bagi umat Islam. Dengan menyelami kehidupan para sahabat Nabi saw,. kita pun akan dituntun untuk mengenal sosok Rasulullah dari sudut pandang berbeda.

Meski buku ini belum menggambarkan sepenuhnya sosok seorang Ali karena bersambung dengan seri keduanya, tetapi sosok Ali sebagai pemimpin sudah tergambar jelas di buku ini. Semoga dengan meneladani kepemimpinan Ali bin Abi Thalib akan menjadi jawaban dahaga bangsa ini yang sedang krisis kepemimpinan. Semoga buku seri kedua Ali bin Abi Thalib bisa segera terbit hingga kita bisa melihat dan meneladani sosok Ali sepenuhnya. @Indah


Tulisan ini pernah dimuat di Harian Republika, edisi Jumat, 4 Mei 2010

Bagi pembaca yang ingin membeli buku ini bisa memesan kepada Indah (0813 202 64978)

5 komentar:

  1. Anonim1:14 PM

    Tulisan bagus mbak, Ali bin Abi Thalib termasuk tokoh panutan saya.
    Saya sudah punya bukunya, tentang Abu Bakar dan Umar, yang belum saya punya adalah the Messengger, bisa beli sama mbak?
    -RD-

    BalasHapus
  2. Makasih komennya RD. salut nih....bisa bertemu penggemar kisah para sahabat Rasul. zaman sekrang biasanya orang2 lebih banyak meneladani para artis yang kalau dilihat dari perilakunya jauh dari moral mulia. semoga buku ini benar2 menjadi pembakar semangat para pemuda Indonesia agar menjadi generasi penerus risalah Rasul, bukan pnerus para koruptor.

    untuk memesan silahkan hubungi nomor yang sudah tertera di tulisan itu.

    salam sukses selalu.

    BalasHapus
  3. semoga sukses dunia akhirat...para penerus risalah Rasul.

    BalasHapus
  4. Ade Truna. amiin.....makasih komennya.

    BalasHapus
  5. assalamua'alaikum, apa bukunya masih dijual? jzk.

    BalasHapus

Untaian kata darimu selalu kunantikan.