Selamat Datang Bagi Para Pecinta, yang Bersedia Menumbuh-Suburkan Cinta Demi Kedamaian di Dunia Ini!

Jumat, Agustus 06, 2010

Abu Bakar Ash Shiddiq, Bintang Kemakmuran Dunia Islam



Judul Buku : Abu Bakar Ash Shiddiq The Successor
Penulis : Abdurrahman Asy Syarqawi
Penerbit : Sygma Publishing
Cetakan Pertama, April 2010
Tebal : xii + 454 hlm.
Ukuran : 13,5 x 20,5 cm
ISBN : 978-979-055-130-5

Harga : Rp83.500,00

Banyak orang yang merasa enggan membaca buku-buku sejarah dan biografi. Sejarah yang berbicara masa lalu sering terasa membosankan, apalagi bila penulisannya sebatas deskripsi peristiwa tanpa ada pewarnaan cerita. Begitu pula buku-buku biografi yang mengulas kehidupan seorang tokoh, biasanya hanya orang-orang yang bersimpati atau nge-fans berat dengan tokoh tersebutlah yang berminat membacanya.

Abdurrahman Asy Syarqawi, penulis asal Timur Tengah ini mencoba mendobrak image membosankan dalam membaca buku-buku sejarah dan biografi dengan menyajikan tulisan-tulisan yang mengulas kehidupan seorang tokoh (yang menyangkut sejarah pada masa hidup sang tokoh pula) dengan bergaya sastra. Mengulang kesuksesan buku Muhammad Rasulu Al Huriyah (diterbitkan di Indonesia dengan judul Muhammad The Messenger) yang ditulis dengan gaya bahasa mirip novel ini, Asy Syarqawi kemudian membuat buku serupa dengan menampilkan tokoh-tokoh berpengaruh di dunia Islam lainnya, antara lain Abu Bakar Ash Shiddiq.

Mengapa Abu Bakar? Dalam buku Abu Bakar Ash Shiddiq The Successor ini Asy Syarqawi menuliskan alasannya pada bab akhir. “Hal itu karena Abu Bakar memiliki sifat utama dan kekuatan. Dia mengetahui sesuatu yang tidak diketahui orang lain. Dia mendapatkan ajaran langsung dari Rasulullah bahwa dalam Al Quran, setiap kali Allah menyebutkan kata iman, selalu menyandingkannya dengan kata amal saleh. Iman menuntut seseorang untuk bangkit melakukan ibadah secara sempurna. Adapun amal saleh merupakan upaya keras untuk memakmurkan Bumi, jihad di jalan Allah untuk menyebarkan akhlak mulia, berintearksi dengan orang lain secara baik, dan untuk mewujudkan kemaslahatan umat Islam seluruhnya.”

Masa kepemimpinan Abu Bakar boleh dibilang sangat singkat, hanya dua tahun tiga bulan. Namun, dia memperoleh banyak kemenangan, bagaikan mukjizat yang sulit untuk diwujudkan dalam rentang tahunan. Bangsa Arab senantiasa akan berutang budi kepadanya karena dia adalah orang pertama yang menyatukan Jazirah Arab setelah sebelumnya tercabik-cabik oleh kaum murtad meskipun kemudian kembali terpecah karena golongan riddah yang datang berikutnya.

Abu Bakar adalah bintang kemakmuran di dunia Islam dari masa ke masa. Pada masanya, ibu kota-ibu kota Islam disinari cahaya ilmu pengetahuan. Padahal, ibu kota negara lain masih dalam kegelapan yang berlapis-lapis dan tidak mampu bangkit manuju kemajuan, bahkan terjerembab dalam lumpur kebodohan.

Kata-kata fenomenal Abu Bakar yang menggambarkan semangat jihadnya terpampang dalam cover buku berwarna hijau ini, “Demi Zat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, jika di Madinah ini sudah tidak ada lagi orang selainku yang bersedia memerangi para pengingkar zakat, tentu mereka akan aku perangi sendirian.”

Semoga buku ini menginspirasi pembacanya yang merindukan tegaknya kebenaran di Bumi mana pun karena buku ini sangat tepat dibaca oleh para pecinta kebenaran, pejuang sejati dalam ketegaran iman, maupun mereka yang sedang merenda cinta kepada Ilahi Rabbi. @Indah



Resensi ini dimuat di Harian Republika, 21 Mei 2010

Bagi yang berminat memesan buku ini bisa hubungi Indah (0813 202 64978)

2 komentar:

  1. Buku ini sebaiknya dibaca menjelang buka, sore2 sambil ditemani teh hangat eh....lupa! Sambil ongkang2 di depan rumah.

    BalasHapus
  2. Bener banget Pak Ade. Klo gak lagi puasa sih emang enak dibaca sore2 sambil minum kopi Habbatussauda. hehehe.....

    sok atuh....silahkan dinikmati.

    BalasHapus

Untaian kata darimu selalu kunantikan.