Selamat Datang Bagi Para Pecinta, yang Bersedia Menumbuh-Suburkan Cinta Demi Kedamaian di Dunia Ini!

Selasa, November 17, 2009

Mencari Jodoh Secara Terang-Terangan Lagi Jadi Trend



Beberapa tahun lalu, mencari jodoh lewat iklan biro jodoh di media massa masih dianggap tabu. Orang merasa gengsi kalau namanya secara jelas terpampang di iklan jodoh yang menuliskan kalau dia sedang mencari pendamping hidup. “Kayak nggak laku aja!” begitu komentarnya kalau seandainya dia ditawarin mengiklankan diri di sana. Biasanya, orang mengiklankan diri di media massa menjadi alternatif terakhir kalau segala cara sudah ditempuh namun masih mentok juga. Itu pun dalam format serba terbatas, tidak mencantumkan nama jelas, hanya inisial bahkan kadang kode nomor saja. Walhasil, imej bahwa orang yang mau mengiklankan diri di media adalah orang yang taklaku. Duh….kasihan amat.

Atau mungkin saja media tersebut tidak memberikan ruang bagi para kliennya saling mengenal lebih jauh sehingga iklan itu terkesan mati, sudah ditampilkan lalu selesai. Syukur-syukur kalau ada yang merespon, kalau nggak ada ya sudahlah, tamat riwayatnya.

Ada sebuah media Islami di negeri ini yang kemudian membuat biro jodoh lewat media mereka, harapannya ini benar-benar menjadi media untuk melancarkan proses menuju gerbang pernikahan suci. Bukankah satu pahala besar kalau kita bisa menjadi jalan kebaikan orang lain, apalagi dalam ibadah menikah? Niat mulia inilah yang mendasari media tersebut untuk serius mengemas biro jodoh mereka dibanding media umum. Bukan hanya diiklankan atau diberitahukan kepada khalayak pembaca tentang beberapa klien yang serius sedang mencari calon pasangan hidup, tapi juga ada pembinaan, pertemuan rutin bersama, hingga proses ta’aruf antar pasangan. Beberapa klien berhasil menemukan jodohnya di ajang ini, tapi lebih banyak lagi yang tidak. Yah, itu kan hanya sarana, soal jodoh Allah juga yang menentukan.

Namun, seiring berjalannya sang waktu, saat era internet mulai merajai dunia media massa, media cetak mulai ditinggalkan. Otomatis biro jodoh ini pun kurang diminati pembaca. Sampai saat itu imej buruk tentang “iklan jodoh” masih melekat di hati masyarakat hingga muncul acara di TV swasta “Take Him Out dan Take Me Out”. Acara ini konon menyedot penonton cukup besar. Pro dan kontra mengenai acara ini mulai berdatangan dari berbagai kalangan. Kelompok yang kontra terutama datang dari kalangan umat Islam yang menganggap acara seperti ini kurang Islami. Maklum, konon kabarnya acara ini mengadopsi dari Barat yang jelas-jelas tidak memakai aturan Islam. “Mencari jodoh kok dikomersilkan, Acaranya kurang mendidik, Prosesnya jauh dari Islami” dan seabreg komentar lain dari kalangan yang kontra.

Secara pribadi, saya pun kurang sreg dengan acara ini. Menurut saya, orientasi para pesertanya terlalu materialistis dan fisikly. Tidak ada standardisasi yang cukup dari segi akhlak dan religiusitas. (cie….sok religi nih ye…..) Tapi, saya tidak akan membahas soal pro dan kontra orang-orang terhadap acara seperti ini. Saya mencoba membaca dari sisi lain, bahwa lepas dari pro dan kontranya, nyatanya acara ini telah mengubah pola pandang orang pada umumnya tentang biro jodoh atau iklan jodoh. Acara seperti ini takubahnya seperti biro jodoh, hanya dikemas sedemikian apik sehingga menarik orang untuk masuk di dalamnya menjadi peserta, atau menimal menikmati tontonannya. Apalagi para pesertanya cukup berkualitas, setidaknya dari segi fisik dan materi. Mereka cantik-cantik dan ganteng-ganteng dengan penghasilan yang boleh dibilang cukup mapan (meski ada beberapa yang kurang, tapi itu relatif). Setidaknya, dari dua segi itulah modal besar mereka untuk layak dipilih oleh para jomblowan dan jomblowati yang mengikuti acara itu. (soal jomblo asli atau tidak, atau mungkin sedang rehat sejenak dengan kekasihnya, saya tidak tahu kebenaranya).

Beberapa peserta mungkin bisa mendapatkan cinta sejatinya lewat acara ini hinga kemudian menikah, ada juga yang kemudian putus, dan lebih buruk lagi ada yang tidak mau memilih sama sekali. Usut punya usut, ternyata dia hanya ingin menguji eksistensi dirinya. “Seberapa lakukah aku di mata lawan jenisku?” mungkin pertanyaan itulah yang mengisi batok kepalanya. Hm…

Mereka memiliki penampilan yang menawan, berpendidikan tinggi, berpenghasilan lumayan, lalu mengapa jomblo? Terlalu pemilihkah? Atau terlalu sibuk mengejar karir sehingga nggak sempat mencari pasangan? Atau pernah trauma dengan mantan kekasih? Terlepas apa alasannya, yang pasti ternyata banyak makhluk-makhluk jomblo yang mendambakan pasangan hidup meski potensi diri mereka sangat layak untuk dipilih. Ajang seperti ini telah mempertemukan teman-teman senasib yang mengaku kelompok Jojoba (jomblo-bomlo bahagia), Jotaren (Jomblo tapi keren), Jonas (Jomblo narsis), dan gank-gank jomblo lain. Mereka takmalu lagi mengaku diri jomblo dan takmalu pula untuk mengikuti biro jodoh sebagai ajang mencari pasangan hidup. (memang sih, jomblo bukan sebuah aib yang harus disembunyikan).

Menjadi peserta biro jodoh ala entertainment di TV malah menjadi ajang mengekspose eksistensi diri mereka, bahkan ajang narsis diri. Semakin banyak lawan jenis yang memilih dirinya, dia akan merasa diri semakin eksis. Sebaliknya, bila takada yang memilih dirinya satu pun, maka derajatnya pun seolah turun hingga ke dasar bumi. Duh….kacian deh, lo…..

Semakin maraknya sambutan penonton TV dengan acara seperti ini membuat TV lain seolah berlomba membuat acara sejenis. Lalu, muncul Tek-tek Out yang murni entertainment dan hiburan. Pesertanya para artis terkenal yang sudah disetting sedemikian rupa sekadar menghibur pemirsa. Kebanyakan mereka sudah pada menikah, seperti Mpok Ati, Daus, dan artis-artis lama yang sudah jarang tampil di TV.

Ada juga acara yang memang serius untuk mendapatkan pendamping hidup, tapi yang ini khusus bagi para single parent. CIT-CAT (Cari IBu Tiri-Cari Ayah Tiri). Wah wah wah…duda-janda pun takmau ketinggalan rupanya. Baru-baru ini juga muncul acara sejenis Take Him Out dan Take Me Out, yaitu Cari-cari Jodoh. Semakin marak saja acara biro jodoh di TV kita. Mungkin sekarang memang sedang trend orang mencari jodoh, mumpung belum kiamat, kali. Apalagi muncul rumor yang beredar kalau kiamat akan terjadi tahun 2012. Mungkin akan terjadi pernikahan missal besar-besaran di tahun depan.

Sekarang, para jomblowan dan jomblowati sudah takperlu risau, di luar sana masih banyak makhluk-makhluk senasib. Saatnya sekarang menjemput jodoh di tempat dan waktu yang tepat. Kalau toh belum ketemu juga, ada lagunya Wali dan She buat menghibur kita. Kalau belum terhibur juga, saya tuliskan satu kisah yang semoga dapat menghibur.

Judulnya STMJ forever.

Ketika masih kuliah, disebut STMJ (Semester Tujuh Masih Jomblo)
Masuk semester akhir disebut STMJ juga (Semester Terakhir Masih Jomblo)
Sudah lulus masih disebut STMJ (Sudah Tamat Masih Jomblo)
Ketika mendapat pekerjaan masih juga disebut STMJ (Sudah Tugas Masih Jomblo)
Begitupun ketika usia senja, masih menjadi STMJ (Sudah Tua Masih Jomblo)
Dan, ketika meninggal, malaikat juiga bilang “Nih orang STMJ (Soleh sih, Tapi Masih Jomblo)
Ketika dia dibangkitkan dari kubur dan memasuki surga, di depan pintu surga tertulis “STMJ (Surga Teruntuk Manusia Jomblo)”. Hehehe……

Buat para jomblowan dan jomblowati, semoga segera keluar dari zona ini dan mendapatkan pasangan hidup terbaik menurut Allah. Amin. @

3 komentar:

  1. bicara tentang kado,, maka berilah ia kado yang lucu dan unik, sehingga akan membuat anda selalu diingatnya..
    berilah kesan yang menarik dan indah.
    salah satunya adalah dgn memberikan kado lucu dan unik.

    kami ingin membantu anda yang ingin mempunyai barang lucu dan unik.
    silahkan klik website kami.

    baranglucu.com juga memberikan anda peluang usaha, mudah dan simpel. cukup kerja dari rumah.
    berbeda dari yang lain. bisnis nyata dan produknya jelas, unik dan lucu



    Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

    BalasHapus
  2. tugaskan pada naluri, percayakan pada insting, sandarkan pada 'aturan' ilahi. jikalau jodoh sudah terbersit, jangan direnungkan, jangan dipikirkan, langsung ambil dengan segala bimbingan.

    BalasHapus
  3. Keran mencari jodoh kini tidak lagi seperti dahulu dan lebih terbuka. telah ramai gadis yang hilang perawannya sebelum bernikah..

    http://kepuncakmahligai.com/

    BalasHapus

Untaian kata darimu selalu kunantikan.